Soto Girin Sragen
Soto Girin adalah masakan khas Sragen yang bukan sekedar soto yang pernah kita rasakan, soto ini dapat menghipnotis setiap pelanggan yang datang dan merasakan masakan ini karena cara memasak menggunakan kuali yang terbuat dari tanah liat kemudian untuk perapian menggunakan arang atau kayu bakar.
Soto Girin ini berdiri berpuluh-puluh tahun yang lalu dan diwariskan secara turun-temurun oleh keluarga Pak Girin Cabangnya pun ada dimana-mana, ada yang di Solo, Karanganyar dan Manahan. Sedangkan yang ada di Sragen sendiri berada di jalan Brigjend. Katamso No. 2, Sragen. Pelanggan soto Pak Girin ini tak hanya dari dalam kota saja, melainkan dari luar kota Sragen dan dari para pejabat hingga rombongan pariwisata.
Cara penyajian soto ini tidak jauh berbeda dengan penyajian soto-soto pada umumnya. Berisi nasi putih, taoge dan irisan seledri segar yang kemudian disiram kuah kaldu hangat beserta daging sapi dan ditaburi bawang goreng diatasnya. Biasanya para pelanggan yang makan di tempat ini bisa menghabiskan 2 mangkuk, karena mangkuknya berukuran kecil setengah dari mangkuk-mangkuk biasa, dan menurut beberapa orang soto yang ada di cabangnya berbeda dan tidak bisa seenak dari yang ada di pusatnya. Konon menurut sesepuhnya, soto ini akan berubah rasa apabila dibuka ditempat lain.Warung Soto ini dibuka dari jam 5 subuh dan para kuliner tidak perlu khawatir bahkan sampai sore jam 8 pun masih buka.
Soto Girin ini berdiri berpuluh-puluh tahun yang lalu dan diwariskan secara turun-temurun oleh keluarga Pak Girin Cabangnya pun ada dimana-mana, ada yang di Solo, Karanganyar dan Manahan. Sedangkan yang ada di Sragen sendiri berada di jalan Brigjend. Katamso No. 2, Sragen. Pelanggan soto Pak Girin ini tak hanya dari dalam kota saja, melainkan dari luar kota Sragen dan dari para pejabat hingga rombongan pariwisata.
Cara penyajian soto ini tidak jauh berbeda dengan penyajian soto-soto pada umumnya. Berisi nasi putih, taoge dan irisan seledri segar yang kemudian disiram kuah kaldu hangat beserta daging sapi dan ditaburi bawang goreng diatasnya. Biasanya para pelanggan yang makan di tempat ini bisa menghabiskan 2 mangkuk, karena mangkuknya berukuran kecil setengah dari mangkuk-mangkuk biasa, dan menurut beberapa orang soto yang ada di cabangnya berbeda dan tidak bisa seenak dari yang ada di pusatnya. Konon menurut sesepuhnya, soto ini akan berubah rasa apabila dibuka ditempat lain.Warung Soto ini dibuka dari jam 5 subuh dan para kuliner tidak perlu khawatir bahkan sampai sore jam 8 pun masih buka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar